NARASI21.ID – Pemerintah Kabupaten Boalemo kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemajuan desa berbasis potensi lokal dan digitalisasi.
Hal ini ditandai dengan launching Desa Wisata Pantai Indah Dulupi oleh Wakil Bupati Boalemo, Lahmuddin Hambali, yang dirangkaikan dengan kegiatan kuliner spektakuler bertajuk Festival 1.000 Pisang Epe yang digelar di Dermaga Desa Dulupi. Minggu, (19/10)
Acara yang berlangsung di kawasan Pantai Indah Dulupi itu turut dihadiri, Kadis Pariwisata Agus Dulialo, Kadis Sosial & PMD Safrudin Lamusu, Camat Dulupi Acon Pomontolo, dan masyarakat.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat setempat. Selain sebagai upaya memperkenalkan potensi wisata pesisir Dulupi, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata keberhasilan desa dalam berinovasi dan beradaptasi di era digital.
Djeni Djibu selaku Pelaksana tugas (Plt) kepala desa menyampaikan, kini Desa Dulupi sudah menjadi salah satu desa digital di Kabupaten Boalemo. Seluruh sistem administrasi dan layanan publik di desa ini sudah terintegrasi melalui sistem digitalisasi, mulai dari pelayanan masyarakat, promosi wisata, hingga transparansi keuangan.
Inovasi tersebut berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja desa, di mana Pendapatan Asli Desa (PAD) telah mencapai Rp. 16.000.000,- dalam kurun waktu berjalan.
Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi dan tata kelola yang baik mampu mendorong peningkatan ekonomi desa sekaligus kesejahteraan masyarakat.
“Dengan sistem digital, semua kegiatan desa bisa diawasi secara transparan dan efisien. Inilah yang menjadi kunci keberhasilan Dulupi dalam meningkatkan PAD-nya,” kata Djeni Djibu
Djeni menambahkan dengan kemajuan yang telah dicapai, Desa Dulupi kini menyandang status Desa Maju dan menargetkan diri untuk menjadi Desa Mandiri pada tahun 2026.
“Tak hanya itu, pemerintah pusat juga tengah menyiapkan program Kampung Nelayan 2026, yang akan menjadikan Dulupi sebagai sentra pemberdayaan nelayan modern berbasis wisata dan ekonomi kreatif,” ungkapnya
Sementara itu Wakil Bupati Lahmuddin Hambali mengapresiasi langkah dan kerja keras pemerintah serta masyarakat Desa Dulupi yang akan mengubah wajah desanya menjadi destinasi wisata modern yang berbasis digital dan ekonomi kreatif.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah desa Dulupi, khususnya kepada Plt. Kepala Desa Dulupi, Djeni Djibu, yang telah menunjukkan dedikasi dan inovasi luar biasa. Dulupi kini bukan hanya sekadar desa pesisir, tapi akan menjadi desa wisata yang patut dibanggakan,” ujar Lahmuddin
Wakil Bupati Lahmuddin menilai bahwa langkah Dulupi sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Boalemo untuk mendorong transformasi ekonomi masyarakat pesisir melalui pengembangan pariwisata berkelanjutan.
“Program Desa Wisata dan Kampung Nelayan ini adalah langkah nyata dalam memperkuat ekonomi masyarakat. Pemerintah daerah akan terus mendukung agar Dulupi benar-benar menjadi desa mandiri dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Boalemo,” tegasnya.
Rangkaian launching Desa Wisata Pantai Indah Dulupi semakin semarak dengan Festival 1000 Pisang Epe, yang menjadi simbol kekayaan kuliner dan kreativitas masyarakat pesisir.
Ribuan pisang epe yang digoreng dan disajikan dengan berbagai varian topping menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Festival ini juga menjadi wadah promosi bagi pelaku UMKM lokal, khususnya di sektor kuliner dan produk olahan pisang. Melalui kegiatan ini, masyarakat Dulupi memperlihatkan semangat gotong royong dan inovasi dalam membangun ekonomi berbasis kearifan lokal.
Peluncuran Desa Wisata Pantai Indah Dulupi menjadi tonggak baru dalam pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Boalemo. Keindahan pantai, kemajuan digitalisasi, serta dukungan penuh pemerintah daerah menjadikan Dulupi sebagai simbol transformasi desa pesisir menuju kemandirian dan kesejahteraan.
Wakil Bupati Lahmuddin menutup sambutannya dengan harapan besar agar semangat perubahan yang ditunjukkan oleh Dulupi dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Boalemo.
“Dulupi telah membuktikan bahwa kemajuan tidak hanya dimulai dari kota, tapi bisa lahir dari desa ketika masyarakatnya bersatu dan berinovasi. Kami berharap semangat ini terus dijaga, karena Boalemo yang maju dimulai dari desa yang kuat,” tutup Lahmuddin Hambali