Beda dari yang Lain, Aleg DPRD Boalemo Hardi Mopangga Gelar Reses Langsung ke Lokasi Aspirasi Rakyat

NARASI21.ID – Anggota DPRD Kabupaten Boalemo, Hardi Mopangga, menunjukkan pendekatan berbeda dalam melaksanakan agenda reses masa sidang. 

Tidak seperti kebanyakan anggota dewan lain yang menggelar reses di aula, balai pertemuan, atau gedung pemerintahan, Hardi Mopangga justru turun langsung ke lokasi aspirasi rakyat. Senin, (04/11)

Langkah ini dianggap sebagai bentuk reses partisipatif dan responsif, di mana wakil rakyat benar-benar hadir di tengah masyarakat untuk melihat, mendengar, dan memahami secara langsung kondisi lapangan yang menjadi sumber aspirasi warga.

Menurut Hardi Mopangga, pendekatan seperti ini penting agar setiap usulan dan keluhan masyarakat tidak hanya terdengar, tetapi juga terlihat secara nyata. Ia menegaskan bahwa reses bukan sekadar seremonial politik, melainkan momentum untuk menghubungkan kebijakan dan kebutuhan masyarakat dengan data faktual di lapangan.

“Saya tidak ingin hanya mendengar dari cerita. Saya ingin melihat langsung kondisi yang masyarakat keluhkan, baik itu jalan rusak, irigasi, fasilitas pendidikan, maupun kebutuhan ekonomi. Dari sana, kita bisa tahu apa yang benar-benar dibutuhkan dan seberapa mendesak penanganannya,” ujar Hardi Mopangga.

Dalam agenda reses kali ini, Hardi mendatangi sejumlah titik di wilayah konstituensinya, yang ada di dapil I Boalemo. Hardi menemui petani, nelayan, pedagang kecil, serta tokoh masyarakat yang selama ini menjadi motor penggerak kegiatan ekonomi lokal. Di setiap kunjungan, Hardi tidak hanya mendengar aspirasi, tetapi juga berdialog langsung, mencatat kebutuhan, dan memberikan penjelasan terkait proses pengusulan program di DPRD.

Kehadiran langsung ke lokasi membuat suasana reses terasa lebih hangat dan realistis. Banyak warga yang merasa senang dan terharu karena untuk pertama kalinya seorang wakil rakyat datang meninjau sendiri kondisi mereka tanpa harus menunggu undangan formal.

Salah seorang warga yang ditemui di lapangan, Midun, mengaku terkesan dengan cara Hardi Mopangga melakukan reses.

“Biasanya kalau reses itu kami hanya diundang ke aula dan menyampaikan aspirasi lewat kertas. Tapi kali ini, Pak Hardi datang langsung melihat apa yang menjadi keluhan masyarakat. Kami merasa benar-benar diperhatikan,” ungkapnya.

Hardi Mopangga menilai, reses lapangan seperti ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga DPRD, tetapi juga membantu para anggota dewan menghasilkan keputusan yang tepat sasaran saat pembahasan program pembangunan. Dengan data dan fakta yang diperoleh langsung, dirinya dapat menyampaikan aspirasi masyarakat dengan lebih akurat dalam rapat-rapat resmi bersama pemerintah daerah.

Selain itu, Hardi juga menekankan pentingnya transparansi dan tanggung jawab moral dalam setiap pelaksanaan tugas sebagai wakil rakyat. Ia berkomitmen agar seluruh aspirasi yang terkumpul tidak berhenti sebagai catatan, tetapi benar-benar diperjuangkan hingga terealisasi melalui program pembangunan.

“Menjadi wakil rakyat bukan hanya soal duduk di gedung dewan, tapi soal kehadiran nyata di tengah rakyat. Saya ingin memastikan bahwa suara masyarakat Boalemo benar-benar sampai ke meja kebijakan,” tegasnya.

Langkah inovatif Hardi Mopangga ini mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, termasuk tokoh masyarakat dan kalangan aktivis muda Boalemo. Mereka menilai bahwa gaya reses seperti ini perlu ditiru oleh anggota DPRD lainnya, karena menghadirkan hubungan yang lebih kuat antara wakil rakyat dan konstituennya.

Dengan gaya reses yang “turun ke obyek aspirasi rakyat”, Hardi Mopangga menegaskan bahwa demokrasi bukan sekadar formalitas, melainkan hubungan timbal balik antara pemimpin dan masyarakat yang dibangun atas dasar empati dan tanggung jawab.

langkahnya yang sederhana namun bermakna ini, Hardi Mopangga telah memberikan contoh bahwa wakil rakyat sejati adalah mereka yang tidak menunggu rakyat datang ke kantor, melainkan datang sendiri ke tempat rakyat berjuang.