NARASI21.ID – Tenaga medis dan tenaga kesehatan merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar virus Hepatitis B.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi Hepatitis B pada named dan nakes di Indonesia saat ini sebesar 4,7%. Sedangkan proporsi nakes yang memiliki antibodi anti-HBs+ sebesar 36,7%.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan dari penularan hepatitis B, juga sebagai upaya percepatan eliminasi hepatitis B pada tahun 2030, pemberian Imunisasi Hepatitis B untuk tenaga medis dan nakes diberikan secara resmi dan diberikan secara gratis.
Penanggung jawab Program Hepatitis, Nurimamah Amd.Keb, mengatakan pemberian Imunisasi Hepatitis B diawali dengan skrining kesehatan berupa pemeriksaan tes cepat HBsAg dan tes cepat antiHBs. Imunisasi baru diberikan pada sasaran dengan hasil skrining pra imunisasi menunjukkan HBsAg non reaktif (Negatif) dan Anti-HBs Non Reaktif /Negatif.
“Imunisasi Hepatitis B diberikan sejumlah 3 dosis dengan interval minimal antara dosis pertama dan kedua adalah 1 bulan, sementara interval minimal dosis kedua dan ketiga adalah 5 bulan,” jelas Nurimamah usai melaksanakan kegiatan vaksinasi, Senin, (13/05)
Lebih Lanjut Kepala Puskesmas Paguyaman, Zulha J.A Pakai, S.ST, M.Kes, mengatakan, dari jumlah sasaran 62 orang Nakes di Puskesmas Paguyaman, yang telah diberikan Vaksinasi Hepatitis ada 26 Nakes, 4 orang Nakes sudah terbentuk antibodi, serta 32 Nakes lainnya akan diberikan Vaksinasi selanjutnya, menunggu logistik berikut.
“Semoga dengan adanya Pemberian Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes di Puskesmas Paguyaman, diharapkan dapat memberikan perlindungan untuk tenaga medis dan Nakes dari penyakit Hepatitis B, serta dapat bekerja dengan lebih tenang dan efektif, sementara risiko penularan penyakit menular dapat diminimalkan, mendukung terciptanya lingkungan kesehatan yang lebih aman dan terjaga,” tutupnya
REDAKSI – M. NANTO