NARASI21.ID – Ulqia Kiu, sosok perempuan yang kini dikenal sebagai Sekretaris DPRD Kabupaten Boalemo sekaligus Plt. Kepala Dinas Kominfo, menyampaikan pandangan mendalam tentang peran penting pers dalam membangun daerah.
Menurutnya, pers bukan sekadar penyampai berita, melainkan kekuatan sosial yang mampu membentuk arah kebijakan publik dan mempercepat kemajuan daerah.
Ulqia Kiu menegaskan bahwa di tengah dinamika politik dan pembangunan, pers memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan informasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Pers bukan musuh pemerintah, melainkan mitra strategis dalam membangun daerah. Tugasnya adalah mengawal, mengkritik secara konstruktif, dan memberi masukan yang objektif demi kemajuan bersama,” ujar Ulqia saat rapat bersama pimpinan media, Rabu, (15/10)
Ulqia menambahkan bahwa dalam era digital saat ini, tantangan pers semakin kompleks.
“Media tidak hanya dituntut cepat, tetapi juga akurat, berimbang, dan beretika. “Kecepatan informasi tidak boleh mengorbankan kebenaran,” tegasnya
Lebih jauh, Ulqia menjelaskan bahwa media memiliki fungsi kontrol sosial yang dapat memperkuat transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
Melalui pemberitaan yang berimbang dan berbasis fakta, pers membantu masyarakat memahami arah pembangunan, sekaligus menjadi pengingat bagi pejabat publik agar tetap bekerja sesuai amanah.
“Di Boalemo, kami sangat terbuka terhadap kritik. Kritik yang disampaikan melalui media justru menjadi bahan introspeksi untuk memperbaiki kebijakan. Itulah bentuk kemitraan yang sehat antara pemerintah dan insan pers,” jelasnya
Menurutnya pembangunan tidak bisa berjalan efektif jika informasi publik tertutup. Karena itu, dirinua menilai sinergi antara Dinas Kominfo dan insan media sangat vital dalam membangun ruang publik yang sehat, informatif, dan transparan
Selain itu Ulqia juga menyoroti peran pers sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan rakyat. Melalui pemberitaan yang edukatif, media dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
“Pemerintah boleh membuat program, tapi jika masyarakat tidak tahu dan tidak terlibat, maka program itu tidak akan berhasil. Di sinilah media berperan, memastikan bahwa pesan pembangunan sampai ke seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya
Dirinya mengajak seluruh jurnalis dan media di Boalemo untuk terus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar pelapor masalah. Ulqia menegaskan bahwa berita yang membangun tidak berarti menutupi kritik, melainkan menyajikan realitas dengan tujuan memperbaiki keadaan.
Ulqia juga mengingatkan bahwa kebebasan pers harus berjalan beriringan dengan tanggung jawab moral dan profesional. ia mendorong wartawan di daerah agar terus meningkatkan kompetensi, memahami kode etik jurnalistik, serta mengedepankan keberimbangan dalam pemberitaan.
“Masyarakat kini semakin cerdas. Mereka bisa membedakan mana berita faktual dan mana opini. Karena itu, kejujuran dan profesionalisme harus menjadi dasar setiap karya jurnalistik,” tambahnya
Terakhir Ulqia Kiu juga menyoroti pentingnya peran media lokal untuk mengangkat potensi daerah dan menutup kesenjangan informasi antara pusat dan daerah.
“Boalemo punya banyak potensi pertanian, kelautan, budaya, dan sumber daya manusia yang unggul. Tugas media daerah adalah menampilkan potensi itu agar dikenal luas dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,” pungkasnya
REDAKSI – MITRO NANTO