NARASI21.ID – Sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat tingkat pertama, puskesmas menjadi ujung tombak untuk menjaga masyarakat tetap sehat. Untuk itu, perlu adanya integrasi layanan primer guna mendukung pemenuhan kebutuhan di posyandu dan puskesmas.
Kepala Puskesmas Paguyaman, Zulha J.A Pakai Menjelaskan Integrasi layanan primer dilakukan mulai dari edukasi penduduk dan tokoh masyarakat pada tahap pertama, pencegahan primer dengan penambahan imunisasi rutin di tahap kedua, skrining 14 penyakit dengan kematian tertinggi di tahap keempat, dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas via revitalisasi jejaring, standarisasi layanan di puskesmas, posyandu, dan kunjungan ke rumah di tahap keempat. Yang terakhir sebagai integrasi layanan primer yang bermutu dan mudah diakses masyarakat
“puskesmas itu adalah pusat kesehatan masyarakat, tugasnya menjaga kesehatan masyarakat bukan menyembuhkan orang yang sakit. Kita harus menjaga masyarakat agar tetap sehat” ucap Zulha
Kepala Puskesmas menuturkan, upaya yang dapat dilakukan puskesmas sebagai andalan primary care adalah dengan melakukan skrining kesehatan terutama pada 4 penyakit dengan prevalensi kematian tertinggi yaitu penyakit stroke, diabetes, kanker dan jantung. Selain itu, untuk memaksimalkan skrining ini, Kementerian Kesehatan sudah memasukan skrining kedalam layanan BPJS sehingga dapat mengakomodir masyarakat.
Selain puskesmas, posyandu juga memiliki peran yang sangat penting khususnya posyandu prima dalam integrasi layanan primer ini. Skrining kesehatan dapat dilakukan di posyandu yang tersedia di desa. Dengan adanya Posyandu Prima, masyarakat diharapkan dapat melakukan skrining kesehatan awal sehingga jika ditemukan anomali akan ditindaklanjuti di Puskesmas.
Cara paling mudah untuk menjaga agar masyarakat tetap hidup sehat adalah dengan memaksimalkan peran puskesmas dan posyandu. Untuk itu edukasi mengenai menjaga pola hidup sehat dengan olahraga dan mengkonsumsi makanan sehat harus digalakkan.