Geosite Boalemo Dikunjungi Sekjen Unesco Global Geopark Network

Bagikan Berita

NARASI21.ID (BOALEMO) – Tertarik dengan warisan bebatuan tertua di dunia, Mr. Guy Martini selaku Sekjen Unesco Global Geopark Network (GGN) bersama tim Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) mengunjungi beberapa titik lokasi Geopark di Kabupaten Boalemo. Senin, (10/07)

Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya.

Dimana masyarakat setempat berperan-serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam yang berkelanjutan Geopark menjadi konsep wisata baru yang saat ini tengah dikembangkan Kementerian Pariwisata.

Yayu Indriati Arifin selaku tim peneliti mengatakan, Geopark juga merupakan wilayah geografi tempat pelestarian warisan dunia berdasarkan geodiversity (keragaman geologi), biodiversity (keanekaragaman hayati), dan cultural diversity (keragaman budaya) dengan tujuan konservasi dan geowisata.

“Dalam konsep geowisata, kita akan diinformasikan seluas-luasnya hal-hal yang berhubungan dengan tempat-tempat tersebut secara geologi, sehingga suatu lokasi wisata terdapat nilai tambah berupa aspek pendidikan dan pengetahuan yang menarik,” jelasnya

Selama mengunjungi titik lokasi Geosite Boalemo, Mr. G. Martini dan tim KNGI disuguhi atraksi budaya dari masyarakat setempat.

Mulai dari tarian penyambutan sampai hidangan makanan tradisional masyarakat Boalemo dihidangkan untuk para tamu.

Selain itu, Sekjen Unesco ini juga tertarik dengan penemuan terbaru situs bebatuan (Gamping Merah) yang berada di salah satu lahan warga di Desa Lahumbo.

(Mr. Guy Martini bersama Camat Tilamuta Ruslin Limalo, saat meninjau penemuan lokasi baru batugamping merah)

G. Martin mengatakan, selain unik dan indah bebatuan tersebut juga masih alami dan belum terjamah tangan manusia.

“Tempat ini juga dijelaskan pemandu, memiliki sejarah budaya yang sampai saat ini masih sering dilakukan masyarakat, yakni tarian Dayango,” ungkap Mr. G

Tarian yang mempertontonkan atraksi yang mirip kesenian debus ini menurut Mr. G perlu dijaga kelestariannya. Selain itu tarian yang satu ini diyakini masyarakat untuk memanggil dan berinteraksi dengan roh para leluhur terdahulu.

“Meskipun saya belum beruntung menyaksikan langsung tarian Dayango, karena hanya dilakuan diwaktu-waktu tertentu. Namun hal seperti ini harus kita jaga dan kita lestarikan,” harap Mr. G. Martini

Lebih lanjut Mr. G. Martini bersama rombongan mengunjungi lokasi Geosite batu Gabro yang berada di Desa Bolihutuo.

Setelah mendengarkan cerita masyarakat mengenai keunikan batu yang bisa berubah warna disaat musim penghujan serta diyakini sebagai pertanda baik dan buruk, Ia menyimpulkan Boalemo layak diusulkan sebagai Geopark Gorontalo.

(Mr. G bersama aparat desa saat meninjau lokasi Geosite Gabro Bolihutuo)

“Seharian mengamati beberapa lokasi di Boalemo, saya rasa ini harus kita diskusi lagi bersama tim lokal, dan saya menilai Boalemo layak dijadikan sebagai Geopark Gorontalo,” imbuhnya

REDAKSI – M. NANTO