NARASI21.ID – Aksi anarkisme dugaan tindak penganiyaan yang terjadi di Dinas Pariwisata Boalemo oleh oknum Honorer inisial ‘FI’, Roy Syawal minta Pemerintah Daerah untuk memberikan sanksi tegas terhadap pelaku.
Roy menilai tindakan anarkisme yang dilakukan terduga pelaku penganiayaan sudah tidak bisa ditolerir dan harus ada efek jera.
“Bupati dan Wakil Bupati hampir disetiap pertemuan baik itu di apel pagi maupun upacara, selalu mengingatkan untuk disiplin dan melakukan kebaikan. Ini malah sebaliknya,” ujar Roy Syawal
Roy berharap kejadian serupa tidak terulang lagi dilingkungan Pemda Boalemo, dan Pemerintah tidak tinggal diam dalam pemberian sanksi terhadap FI.
“Saya harap kasus ini menjadi atensi, yang bersangkutan harus dibina dan diberikan sanksi yang tegas,” ujar Roy
Sebelumnya, pada Kamis, 15 Mei 2025 terjadi dugaan penganiayaan terhadap korban atas nama Merlin Alam oleh terduga pelaku FI yang terjadi pada pukul 15.30 di halaman Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boalemo.
Diwawancarai awak media, Merlin selaku korban menjelaskan kejadiannya berawal dari korban memblokir nomornya FI diakibatkan korban ingin menghindar dari berbagai persoalan kantor yang mana antara korban dan pelaku sebagai teman kerja.
Akibat pemblokiran ini, pelaku memarahi korban dan mengirimkan pesan melalui whatsap group yang isinya “MEI SODIMANA NGA??????KITA ADA MASALAH DENGAN NGA?????KITA TUNGGU DI KANTOR NGA SO CUKUP NGA BEKENG BGNI P KITA EEE CUMA KITA AMBE B DIAM SENGAJA KITA LEWAT SINI KARNA NGA BLOKIR KITA. Minta tolong yang satu oto deng T mey kase sampe ini wa.
“Saat itu para pegawai Dinas Pariwisata berkunjung ke Paguyaman, dimana FI naik satu mobil dengan Ibu Kadis dan saya memilih naik mobil pick up. Mungkin yang bersangkutan kesal karena nomornya saya blokir sehingga mengirimkan WA seperti di atas,” jelas Merlin
Sepulangnya dari Paguyaman, karena ada pesan di grup tersebut Merlin bermaksud balik ke kantor, akan tetapi teman-teman kantornya menyarankan untuk langsung balik kerumah.
Namun Merlin mengindahkan saran dari temannya, dan sesampainya di kantor FI beringas dan bersuara keras (seperti sudah kerasukan setan) marah-marah ke saya hingga terjadi adu mulut.
“Melihat gelagat FI sepertinya mau memukul, akhirnya saya lari dan FI sempat dicegat oleh teman-teman sekantor, tapi terlepas dan mengejar saya hingga menarik sampai saya dibanting ke tanah yang banyak bebatuan hingga kepala keluar darah dan bengkak. Karena so tako skali dengan ba tahan sakit, sampe saya takincing dicelana 2 kali,” jelas Merlin
Lebih lanjut Merlin mengatakan, tindak kekerasan yang dialaminya sudah dilaporkan ke Polres Boalemo.
“Kemarin pada hari Jum’at 16 Mei sekitar pukul 12:02 WITA saya sudah melaporkan yang bersangkutan di SPKT Polres Boalemo. Saya berharap masalah ini bisa diproses secara hukum dan menjadi pembelajaran untuk teman-teman Honorer maupun ASN, agar tidak main hakim sendiri,” tuturnya
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Fatlina Podungge saat diwawancara media via seluler menjelaskan, sesaat setelah kejadian pihaknya langsung memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangan.
“Kami telah melakukan mediasi setelah insiden, bahkan mereka berdua saling berpelukan dan bermaaf-maafan. Tiba- tiba kemarin saya dengar korban sudah melapor ke Polres. Sebagai pimpinan saya sudah berusaha untuk mendamaikan, namun laporan ke pihak kepolisian itu adalah haknya korban,” pungkasnya
REDAKSI – M. NANTO
