NARASI21.ID – Pelaksana Tugas (Plt) Askab Boalemo Sihanouk Is Manto, angkat bicara terkait polemik turnament sepak bola ‘Dulupi Cup’ dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kecamatan Dulupi, yang dihentikan karena dugaan manipulasi data pemain.
Sebelumnya, muncul pemberitaan melalui salah satu media online yang menyebut bahwa Askab PSSI seolah-olah menganaktirikan pemain sebak bola dari Dulupi.
Dikutip dari media sharenews.id salah satu manager menyebut sanksi diskualifikasi terhadap club Dulupi Fc dan larangan bermain selama enam bulan karena dugaan manipulasi tahun kelahiran, serta pencabutan kemenangan Dulupi FC atas Lahumbo FC (kemenangan dibalik), merupakan keputusan yang dinilai tidak objektif dan tidak bijaksana.
“Ada apa dengan sepak bola Dulupi? Kenapa kami seperti dianaktirikan oleh Askab?,” ungkap Ansar
Menanggapi hal ini Sihanouk Is Manto mangatakan, bahwa sanski yang diberikan berdasarkan regulasi PSSI.
Dimana jika kecurangan ditemukan setelah kompetisi selesai, PSSI tetap memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi, meskipun hasil kompetisi sudah diumumkan.
Berdasarkan regulasi umum PSSI dan praktik yang sering diterapkan, pria yang dikenal dengan sebutan Om Popon Samudra membeberkan langkah dan sanksi yang mungkin dilakukan Askab:
Pencabutana Gelar dan Penghargaan
Jika klub atau pemain yang melakukan terbukti bersalah, gelar juara, penghargaan individu, dan hadiah yang diterima dapat dicabut.
- Tim peringkat berikutnya bisa ditetapkan sebagai juara, tergantung keputusan PSSI.
Diskualifikasi dari Kompetisi Mendatang
- Klub atau pemain yang terlibat bisa dilarang mengikuti kompetisi turnamen lain yang diselenggarakan oleh PSSI dalam jangka waktu tertentu, misalnya 1–3 tahun.
Denda Finansial
Klub dapat dikenai denda tambahan, tergantung dari jumlah pelanggaran dan dampaknya pada kompetisi.
Sanksi bagi Pelatih atau Manajemen
- Pelatih atau staf manajemen yang terlibat dalam kecurangan dapat dikenai sanksi, seperti larangan mendampingi tim dalam kompetisi resmi atau pembekuan lisensi pelatih. Investigasi dan Audit Data.
- Jika kecurangan ditemukan pasca-kompetisi, PSSI biasanya melakukan audit data melalui dokumen resmi pemain, seperti akta kelahiran, ijazah, dan data dari Sistem Informasi Administrasi PSSI (SIAP).
Sanksi untuk Pemain
Pemain yang terbukti mencuri umur dapat dilarang bermain dalam kompetisi usia tertentu di masa depan, bahkan bisa dilarang berkarier dalam sepak bola profesional jika pelanggarannya serius.
“Sanksi sudah sesuai regulasi, namun banyak pihak yang menganggap seolah-olah kami tidak profesional. Olehnya kami dari Askab akan menyurati Polres Boalemo untuk menghentikan pertandingan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya
REDAKSI – MITRO NANTO
