NARASI21.ID (BOALEMO) – Penjabup Boalemo Hendriwan mengatakan bahwa tingkat kemiskinan dan kesejahteraan sosial di Kabupaten Boalemo, masih merupakan isu dan masalah untuk ditangani bersama melalui lintas sektor, lintas program dari seluruh stakeholder.
“Dimana tingkat kemiskinan pada tahun 2022, meningkatkan sebesar 19, 00 persen, dibandingkan tahun 2021, 18,57 persen. Dengan kemiskinan esktrim sebesar 6,30 persen,” kata Hendriwan saat membuka FGD Tahap 1 tentang penyusunan RKPD, di Aula Bapppeda Boalemo, Selasa (7/3/23).
Untuk mengatasi hal ini, menurut Hendriwan, diperlukan akses dan kualitas layanan dasar penduk miskin yang memadai. Sehingga terget pencapaian intervensi dan konvergensi program penanggulangan kemiskinan menjadi skala prioritas masing-masing OPD.
“Dengan pola penanganan fokus dan tuntas, guna pencapaian penurunan angka kemiskinan dan target penghapusan kemiskinan ekstrim 0 persen di kabupaten Boalemo pada tahun 2024 mendatang,” tutur Hendriwan.
Lanjut Hendriwan, forum ini sangat penting dilakukan, agar secara bersama-sama dapat menyusun pelaksanaan program pembangunan kolaboratif dan bersinergi pada perbaikan intervensi sasaran OPD.
“Program kolaboratif dapat diwujudkan melalui kerja sama pemerintah daerah dengan berbagai pihak, dalam penurunan angka kemiskinan di kabupaten Boalemo, dengan memperkuat jejaring dan dunia usaha sebagai potensi mitra usaha bagi penduduk miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial,” tuturnya lagi